Jordan Belfort (Yang Seharusnya Memiliki Potensi Menjadi Salah Satu Orang Terkaya di Dunia)
Sunday, July 14, 2019
Menurut anda siapakah yang “seharusnya” meliki potensi untuk menyandang gelar orang terkaya sedunia (selain Bill Gate)? Menurut taupasar.com, posisi itu mungkin bisa diduki oleh Jordan Belfort. Mengapa ia bisa berpotensi untuk disejajarkan dengan sang pemilik Microsoft? Apakah yang ia lakukan sehingga layak disandingkan potensi kekayaanya dengan Bill Gate? Berikut ulasan tentang sang ahli pialang dari Amerika serikat. Dikutip dari wikipedia.com Jordan Belfort lahir di Bronx pada 9 Juli 1962 dari pasangan Yahudi, Leah dan Max Belfort. Dia sarjana biologi lulusan American University di Washington DC dan mulai bekerja tahun 1987 sebagai pialang saham di perusahaan L.F. Rothschild.
film Jordan Belford - youtube |
Pada awalnya Belfort adalah seorang karyawan swasta biasa sebelum peristiwa "The Great Crash" 16 Oktober 1987 atau Black Monday, yaitu jatuhnya harga saham di Bursa sehingga semua penjualan saham hari itu dihentikan, dan akibatnya Jordan menjadi lontang-lantung. Semua perusahaan menutup pintu lowongan ketika itu, kecuali satu perusahaan di Long Island yang anomali. Perusahaan itu menjual sebagian besar saham dengan harga rendah yaitu dibawah 1 US $ per saham. Karenanya disebut "penny stock" (saham recehan) atau saham sampah. Satu saham cuma berharga sekitar 2 sampai 5 cents US $. Bandingkan dengan saham-saham Wall Street yang nilainya belasan sampai puluhan dolar.
Perusahaan ini sekarang terkenal dengan keperusahaan broker saham kecil yang sebenarnya menjual samaham palsu atau sering disebut saham “sampah”. Yang istimewa dari penjualan saham sampah, komisinya mencapai 50%, sementara komisi saham untuk perusahaan yang diperdagangkan di bursa Wall Street komisinya cuma 1%. Jordan adalah Salesman ulung. Dengan kemampuan merayunya dia bisa meyakinkan orang untuk membeli saham sampah dalam jumlah banyak, sehingga komisi yang diterima Jordan hampir mencapai Rp 1 Milyar,- per bulan.
Kesuksesan dalam menjadi broker ulung membuat dia memiliki ambisi besar supaya memiliki perusahan broker saham sendiri. Disinilah cerita ketamakan dimulai. Untuk melipatkan keuntungan, Jordan menyewa gudang tua tak terpakai dan disulap menjadi perusahaan saham dengan merekrut banyak Salesman perayu seperti dia. Perusahaan yang didirikan Jordan diberi nama Stratton Oakmont, berdiri tahun 1990. Dengan cepat Stratton Oakmont menjadi perusahaan besar dan pada akhirnya terkenal di Wall Street. Saya tidak mau menceritakan lebih lanjut bagaimana kisah Jordan selanjutnya, karena saat ini film tentang dirinya yang berjudul "The Wolf of Wall Street" yang merupakan film yang paling banyak di downlod di situs internet hingga saat ini.
Jordan Belfort - Astrogrowth |
Stratton Oakmont yang berfungsi sebagai ruang pemasaran yang memasarkan saham murah. Melalui Stratton Oakmont, ia menipu banyak investor melalui penjualan saham palsu. Sepanjang kariernya sebagai pemalsu saham, Belfort memiliki gaya hidup pesta pora yang membuatnya sangat kecanduan dengan Quaalude. Stratton Oakmont mempekerjakan lebih dari 1.000 pialang saham dan terlibat dalam penerbitan saham senilai lebih dari $1 miliar, termasuk penambahan ekuitas untuk perusahaan sepatu Steve Madden Ltd. Ketenaran firma ini, yang menjadi target lembaga penegak hukum pada akhir 1990-an, menginspirasi film Boiler Room (2000). dan The Wolf of Wall Street (2013). Komisaris Alabama Securities Commission, Joseph Borg, membentuk satuan tugas multiwilayah yang bertugas menjerat Stratton Oakmont setelah kantor Borg dibanjiri keluhan seputar perusahaan pialang tersebut.
Dalam beberapa tahun perusahaan tersebut menjadi perusahaan broker saham terbesar di Amerika. Hal itu berimbas pada kekayaan Belford yang melejit tajam. Salah satu bukti kejayaan belford adalah bahwa Belfort adalah pemilik terakhir kapal pesiar mewah Nadine (diberi nama sesuai istri keduanya, seorang model kelahiran Inggris) yang awalnya dibangun untuk Coco Chanel pada tahun 1961. Bulan Juni 1997, kapal ini tenggelam di pesisir timur Sardinia. Penyelam COMSUBIN Italia menyelamatkan semua penumpang kapal. Belfort mengaku ia bersikeras berlayar saat cuaca buruk meski dilarang oleh kapten. Akibatnya kapal tersebut tenggelam ketika gelombang besar menghantam dek depan.
Namun kehidupan pribadi dan dan gaya hidup seks bebas telah membuat Belford kurang fokus dalam berbisnis. Adanya perceraian dengan istri pertama dan pernakahan dengan istri baru ternyata juga berdampak pada kelancaran perusahaan yang semakin menurun performanya. Pada tahun 1998, Belfort dituduh melakukan penipuan sekuritas dan pencucian uang. Setelah ditanggkap oleh FBI ia kemudian masuk bui. Ia menghabiskan 22 bulan di penjara federal karena melakukan skema pump and dump yang mengakibatkan kerugian investor kurang lebih sebesar $200 juta. Belfort diwajibkan membayar ganti rugi sebesar $110,4 juta kepada para pembeli saham. Di penjara, ia bertemu Tommy Chong yang menyarankan agar Belfort menulis dan menerbitkan perjalanan hidupnya. Mereka tetap berteman setelah bebas dari penjara.
Menurut jaksa federal, Belfort gagal memenuhi kewajiban ganti ruginya sesuai yang tercantum dalam perjanjian hukumannya tahun 2003. Perjanjian tersebut mewajibkannya menyisihkan 50% pendapatannya untuk ganti rugi kepada 1.513 klien yang ditipunya. Dari $11,6 juta yang diterima para korban Belfort, $10,4 juta di antaranya merupakan hasil penjualan properti palsu. Perjanjian hukuman ini mewajibkan ganti rugi sebesar $110 juta.
Pada Oktober 2013, jaksa federal menyampaikan keluhan bahwa Belfort hanya membayar ganti rugi $243.000 selama empat tahun terakhir, padahal hasil penerbitan dua bukunya dan penjualan hak filmnya mencapai $1.767.203 ditambah $24.000 dari hasil ceramah motivasinya sejak 2007. Pemerintah sejauh ini belum menyatakan Belfort bangkrut supaya perundingan tetap terbuka, tetapi tempo pembayaran penuh ganti ruginya masih belum jelas.
Belford tetaplah seseorang meiliki insiting bisnis yang luar biasa. Meskipun bisnisnya hancur amun di dalam penjara dia membuat dua buah buku biografi dimana dia mendapat Rp 20 milyar dari penerbitan buku tersebut. Ditambah lagi penghasilan tambahan setengah milyar rupiah sebagai pelatih training motivasi dan sales skills sejak tahun 2007. Jika ingin menyaksikan bagaimana kisah lengkapnya bisa dilihat sepintas official trailer film nya atau lihat full movie nya
Jordan Belford telah banyak mengispirasi para broker muda. Bukan untuk membuat para pialang muda terjun ke dunia hitam, namun totalitasnya dalam berkakarir layak mendapat apresiasi sebagai seorang inspirator penjualan. Tetap banyak sisi positif luar biasa dalam diri Belford yang bisa di ambil sebagai sebuah pelajaran penting. SS
Related Posts