Pengertian Digital Influencer dan Marketing Influencer Instagram
Tuesday, April 14, 2020
Aspek yang dilihat dari seorang digital influencer adalah Reach, Resonance dan Relevance. Jika seorang digital influencer membuat posting di media sosial, berapa banyak follower yang melakukan engagement dengan postingan mereka melalui like, share, retweet, comment, klik terhadap link atau URL dari iklan, atau lebih jauh melakukan tindakan seperti misalnya mengisi form/pembelian.
Digital influencer atau marketing influencer - pixels |
dengan followernya dan memiliki citra/reputasi yang cocok dengan produk yang ditawarkan. Reach merujuk pada jumlah followers dari digital influencer. Namun jumlah follower yang besar tidak selalu menjamin sukses.
Yang lebih penting adalah mengetahui fans mana yang sesuai dengan target khalayak dari brand. Resonance adalah tingkat engagement dari follower dengan konten yang dibagikan influencer.Resonance yang menentukan apakah khalayak akan aktif meneruskan konten dari influencer lalu membagikannya lagi.
Relevance menggambarkan level kesesuaian dan kesamaan antara nilai-nilai yang dianut digital influencer dan brand image produk. Relevance dapat berupa konten yang dibuat influencer, dan apakah influencer memilki value, budaya dan demografis yang sama dengan target khalayak brand.
Apa perbedaan Digital Influencer dengan Marketing Influencer?
Marketing influencer adalah seseorang yang dipilih atau ditunjuk menjadi sosok atau tokoh yang mereprensentasikan suatu produk. Pada dasarnya istilahnya saja yang sering rancu antara marketing influencer, digital influencer, endorsement atau brand ambasador. Tujuan utamanya sama adalah strategi pemasaran dan marketing program hanya istilah dan platformnya saja yang membedakan.
marketing influencer - pixabay |
mulut ke mulut atau yang dikenal dengan Word of Mouth (WOM). Sebuah survey statistik dari majalah Forbes mengungkapkan bahwa 92 persen konsumen lebih percaya kepada influencer dibandingkan iklan atau cara endorse tradisional melalui selebriti. Maka tak aneh jika digital influencer ini dapat menjalankan fungsi promosi lebih efektif melalui word of post.
Promosi Produk melalui Digital Influencer
Dari sisi promosi produk, pemanfaatan influencer adalah upaya untuk membantu menyebarkan
informasi serta mempengaruhi/membujuk agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan. Digital influencer dapat membantu menyebarkan informasi dan mempengaruhi followers-nya dengan cerita yang ia bagikan di akun instagramnya.
Influencer Indonesia dan juga mungkin di banyak negera melakukan promosi dengan cara membuat konten penyebaran informasi tentang produk tertentu, membentuk citra, meningkatkan penjualan bahkan sampai mengubah perilaku konsumen. Tentunya ada beberapa kriteria dalam memilih influencer yang tepat untuk promosi suatu produk.
Kriteria penentuan digital influencer atau marketing influencer instagram:
1. Jumlah follower
Jumlah follower pada umumnya menjadi tolak ukur utama seseorang dikatakan influencer besar atau bisa. Namun kuantitas pengikut tidak semata-mata menjadi pertimbangan mutlak. Memang jumlah follower yang banyak dapat mengindikasikan bahwa konten yang diposting berkualitas baik, namun juga harus dilihat apakah foto-foto yang diunggah sesuai dengan nilai brand atau produk.
2. Engagement
Engagement adalah tingkat feedback dari suatu postingan, biasanya berupa like, komentar atau share. Influencer yang bagus adalah memiliki konten yang ramai diperbincangan/ mengundang banyak komen.Salah satu indikator engagement dari suatu akun digital influencer adalah jumlah like untuk satu postingan minimal 20 % dari total follower.
3. Kredibilitas influencer
postingan instagram - pixabay |
Peran Digital Influencer dalam bisnis online
Peran Digital Influencer dalam promosi produk dianggap lebih efektif dan efisien, sebagaimana hasil survey dari McKinsey yang dimuat di Forbes magazine. Survey tersebut menyebutkan kegiatan word of mouth secara digital mampu mendorong penjualan dua kali lipat lebih besar dibanding dari iklan, serta memiliki retention rate atau proporsi konsumen yang bertahan dalam periode waktu tertentu sebesar 37 % lebih tinggi (Forbes, 2014).
Profesi Digital Influencer atau Marketing Influencer Instagram
Digital influencer yang kini merupakan profesi yang diminati, dengan pendapatan bervariasi namun
cukup menggiurkan. Riska menyebutkan angka kisaran Rp10-15 juta untuk melakukan dua postingan untuk endorse sebuah produk dalam sebulan. Bahkan untuk melakukan endorse di posting foto endorse di Insta Story, harga untuk insta story sekitar Rp 6 juta dan untuk Video yang diposting dihargai sekitar Rp25-30 juta. Harga tersebut bervariasi tergantung dari Digital Influencer yang akan dikontrak, dengan criteria yang telah dibahas sebelumnya.
Keuntungan lain melakukan promosi melalui influencer di Instagram juga terkait dengan fitur yang
dimiliki Instagram, seperti dapat menshare ke akun media social lain, menggunakan fasilitas hashtag sehingga posting tersebut dapat mudah dicari, juga dapat memanggil (tag) teman atau pihak-pihak lain yang relevan dengan produk, atau meneruskan produk ke orang-orang tertentu.Itu kenapa banyak profesional endorser melakukan riset hastag dengan presisi.
Melakukan promosi produk dengan memanfaatkan digital influencer adalah suatu yang patut dipertimbangkan dalam kegiatan promosi di era digital ini, terutama untuk produk yang memiliki khalayak sasaran para generasi milenial, yang sangat engaged dengan digital media. Itu mengapa profesi ini menjadi banyak sekali peminatnya.
Penulis : Sigit Ardho
Referensi :
Warta ISKI p-ISSN: 0853-4470 - Vol. 01, No. 01 (2018).
https://www.researchgate.net/publication/325095512
_Penggunaan_Digital_Influencer_dalam_Promosi_Produk_
Studi_Kasus_Akun_Instagram_bylizzieparra
Related Posts