Definisi Dan Penjelasan Promosi Penjualan Dalam Marketing
Wednesday, May 27, 2020
Promosi Penjualan adalah istilah yang sering diartikan sebagai promosi yang digunakan untuk membantu produk atau jasa bisa lebih maksimal penjualannya. Istilah ini sebenarnya secara marketing "aneh" karena promosi dan penjualan adalah dua hal yang berbeda dalam konsep teori marketing. Namun karena sudah sering digunakan maka istilah promosi penjualan dianggap sama dengan promotion dalam marketing mix.
Definisi Dan Penjelasan Promosi Penjualan Dalam Marketing - Pixels |
Philip Kotler ( 1997, 142 ) mendefinisikan promosi sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen agar membeli.
Julian Cummins ( 1991, 11 ) mendefinisikan promosi sebagai serangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran penjualan atau pemasaran dengan menggunakan biaya yang efektif , dengan memberikan nilai tambah pada produk atau jasa baik kepada perantara atau pemakai langsung. Biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Anton Tejakusuma ( dalam Mega Super Salesman, 2010 ) promosi merupakan sebuah tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan, juga sebagai strategi untuk mengajak prospek melalui transaksi.
Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen, melainkan sebuah alat untuk mempengaruhi dalam kegiatan pembelian sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Hal- hal tersebut dapat dicapai dengan menggunakanalat alat promosi.
Promotion Mix atau Bauran Promosi
Bauran promosi merupakan program komunikasi pemasaran total sebuah perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Basu Swastha (1999), bauran personal selling dan alat promosi lainnya yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai program penjualan.
Bauran promosi terdiri dari :
- Periklanan (advertising), yaitu segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang dan jasa
- Penjualan personal ( personal selling ), yaitu presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mengsukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
- Promosi penjualan ( sales promotion ), yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
- Hubungan masyarakat ( public relation ), yaitu membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun “ citra perusahaan” yang bak. Dan menangani atau menyingkirkan gossip, cerita, dan peristiwa yang dapat merugikan.
- Pemasaran langsung ( direct marketing ), yaitu komunikasi langsung dengan sejumlah konsumen sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung dengan sejumlah konsumen sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung dengan menggunakan surat, telepon, fax, email, dan lain lain untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen tertentu atau usaha untuk mendapat tanggapan langsung
Menurut Boone dan Kurtz ( 2002: 134 ) tujuan promosi adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan informasi
Menyediakan informasi ini merupakan tujuan strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan hanya menyebabkan informasi yang memberitahukan calon pembeli tentang produk atau jasa yang akan dipasarkan
2. Mendiferensikan sebuah produk
Tujuan dari promosi ini adalah mendiferensiasikan roduk atau tujuan jasa perusahaan dengan produk atau jasa pesaing. Dengan jasa mengaplikasikan konsep yang disebut positioning. Pemasar berupaya meraih tempat didalam benak konsumen, maksudnya yaitu mengkomunikasikan perbedaan- perbedaan signifikan mengenai atribut, harga, kualitas, atau manfaat dari produk atau jasa konsumen.
3. Menaikan penjualan
Menaikan penjualan adalah tujuan paling umum dari strategi promosi. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, beberapa strategi berkonsentrasi pada merangsang permintaan primer walaupun sebagian menstabilkan penjualan.
4. Menstabilkan penjualan
Stabilitasi penjualan adalah tujuan lain dari promosi, perusahaan biasanya mempromosikan konten penjualan selama periode penurunan penjualan, dan memotivasi tenaga penjualan dengan menawarkan hadiah- hadiah seperti liburan, televis, dan beasiswa kepada mereka yang meraih target tertentu
5. Menonjolkan nilai produk
Sejumlah promosi diajukan untuk menonjolkan nilai produk dengan menjelaskan manfaat- manfaat kepemilikan dari produk yang kurang dikenal pembeli.
Fungsi Promosi
Menurut Terence A. Shimp ( 2002: 7 ) promosi memiliki fungsi – fungsi seperti :
- Informing ( memberikan informasi ), promosi membuat konsumen sadar akan produk- produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan pesan informasi bernilai lainnya, baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan dengan mengajarkan manfaat- manfaat baru dari merek yang telah ada.
- Persuasing ( Membujuk ), media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang spresifik.
- Reminding ( mengingatkan ), iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan jasa yang di iklankan, dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen. Periklanan lebih jauh di demonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan mengingatkan para konsumen yang di akhir- akhir ini belum membeli merek yang tersedia dan mengandung atribut- atribut yang menguntungkan.
- Adding Value ( Menambah nilai ), terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa membeli nilai tambah bagi penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan, kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar independen. Promosi yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi dan bisa lebih unggul
Menurut kamus besar bahwa bahasa Indonesia, media adalah alat ( sarana ) komunikasi seperti Koran, majalah, radio, televise, film, poster dan spanduk. Secara etimologi kata media merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah.
Dari pengertian tersebut maka dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi pesan antara sumber ( pemberi pesan ) dan penerima pesan. Media juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi.Menurut Kasali, media periklanan dibagi menjadi dua yaitu :
a. Media lini atas ( Above the Line ) terdiri dari iklan iklan yang dimuat dalam media cetak, media elektronik, ( tv, radio, bioskop ) serta media luar ruang ( papan reklame dan angkutan ), sifat ATL merupakan media yang tak langsung mengenai audiens, karena terbatas pada oenerimaan audien media.
ATL memiliki ciri ciri sebagai berikut:
- Target audiens yang luas
- Lebih mudah untuk menjelaskan sebuah konsep dan ide
- Tidak ada interaksi langsung dengan audiens
- Media yang digunakan adalah tv, radio, majalah, Koran, tabloid, billboard
- Biaya produksi lebih kecil daripada tayang.
Media BTL memiliki ciri ciri sebagai berikut.
- Target audiens terbatas
- Media atau kegiatan memberikan audiens kesempatan untuk merasakan, ,menyentuh atau interaksi, bahkan langsung melakukan pembelian.
- Media yang digunakan event, sponsorship, sampling, point of sale, materials, cosumer promotion, trade promotion dan lain lain
- Biaya produksi lebih besar dari pada tayang
Selain ATL dan BTL kini sudah berkembang media baru yang melintas dua media tersebut yaitu TTL. ( Through The Line ) TTL mencangkup penyempurnaan komunikasi media massa dan non media massa, sehingga melintas media. TTL dapat digolongkan sebagai media baru. Contohnya: media luar ruang, video, media interaktif digital, web banner dan jejaring sosial.
Salah satu yang termasuk dalam TTL ini adalah ambient, media yang memanfaatkan ruang umum sebagai media yang berpotensi mempengaruhi target secara langsung, media di ruang maya ataupun ambient media sulit dikategorikan pada ATL atau BTL, bahkan tidak ada kategorinya. Ambient media tidak mengandalkan frekuensi tayang, namun mengintegrasikan konstruksi, ergonomic, interaksifita, sangat berbeda dari media konvensional lainnya.
Related Posts