Brand Equity | Definisi, Kegunaan dan Cara Pengukurannya Dalam Markering Management
Sunday, June 14, 2020
Apa Itu Brand Equity?
Ekuitas merek (brand equity) adalah seperangkat asosiasi dan perilaku
yang dimiliki oleh pelanggan merek, anggota saluran distribusi, dan
perusahaan yang memungkinkan suatu merek mendapatkan kekuatan, daya
tahan, dan keunggulan yang dapat membedakan dengan merek pesaing .
Dalam pengertian lain, brand equity adalah nilai yang menggambarkan
seberapa kuatnya atau seberapa terkenalnya sebuah merek. Didasarkan pada
teori memiliki nama merek yang kuat akan lebih banyak menghasilkan
penjualan dari nilai produknya. Karena sebagian konsumen lebih memilih
dan percaya merek yang tekenal dibanding merek yang kurang dikenal.
Contoh brand equity produk - Pixels |
Equity adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Brand
equity dapat tercermin dalam cara konsumen berfikir, merasa, dan
bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar,
dan profitabilitas suatu produk atau jasa.
Perusahaan akan lebih mudah dikenal jika perusahaan tersebut tepat dalam pemberian nama suatu brand, sehingga memudahkan pelanggan untuk mengenali produknya dan untuk melakukan pembelian ulang.
Salah satu cara dalam memenangkan persaingan adalah perang antar merek karena pemasaran sendiri tidak hanya memasarkan produk saja namun merek yang mudah diingat akan membuat persepsi konsumen menjadi positif akan produk tersebut. Maka dari itu dengan adanya brand equity akan memudahkan pihak perusahaan dalam memasarkan dan mengetahui keinginan dari konsumen.
Definisi/Pengertian Brand Equity Menurut Para Ahli
- Menurut David A. Aaker (1997), ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan.
- Kotler dan Keller (2007), mendefinisikan ekuitas merek sebagai nilai tambah yang diberikan kepada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan dalam bentuk cara seorang konsumen dalam berpikir, merasa, dan bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang dimiliki perusahaan.
- Knapp (2001), mendefinisikan ekuitas merek sebagai totalitas dari persepsi merek, mencangkup kualitas relatif dari produk dan jasa, kinerja keuangan, loyalitas pelanggan, kepuasan dan keseluruhan penghargaan terhadap merek. Jika pelanggan tidak tertarik pada suatu merek dan membeli karena karateristik produk, harga, kenyamanan, dan dengan hanya sedikit memperdulikan merek, kemungkinan ekuitas mereknya rendah.
- Hermawan Kartajaya on Brand (Seri 9 Elemen Marketing #1)) Brand Equity adalah aset yang menciptakan value bagi pelanggan dengan meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas.
Ada banyak sekali pakar marketing yang memberikan definisi tentang Brand Equity ini. Namun, setidaknya ada dua peran penting dari sebuah brand. Yang pertama, brand sebagai identitas. Masyarakat sekarang ini sudah tidak perlu berpikir panjang untuk menentukan lambang apakah “F” berwarna biru yang biasa muncul di internet karena sekali mereka melihat maka, mereka langsung mengasosiasikannya dengan Facebook.
Ini hanya salah satu contoh bagaimana Mark Zuckerberg sangat memperhatikan Brand Equity karena Facebook tidak perlu selalu menjelaskan kepada masyarakat siapa mereka sehingga orang akan langsung mengerti walaupun hanya menggunakan satu huruf “F”. itulah mengapa brand itu dianggap sebagai identitas.
Yang kedua, brand berperan sebagai pengendali pasar. Mengapa wisatawan yang berlibur di Jogja kebanyakan memburu pakaian Dagadu? Karena yang ada dibenak mereka, Dagadu merupakan brand pakaian khas Kota Jogja. Padahal, ada banyak sekali brand yang tidak kalah bagus selain Dagadu di Jogja? Atau contoh lain ketika ke Bali apakah banyak yang tahu brand kaos lain selain Joger? nah itu dia artinya masing-masing brand tersebut (Dagadu maupun Joger) sudah memiliki brand equity yang sangat kuat. Hal ini persis seperti apa yang dikatakan Prof. Kevin Keller (Osborn Professor of Marketing) tentang definisi brand equity.
Keuntungan Memiliki Brand Equity yang Kuat
Sebenarnya ada banyak sekali manfaat jika Anda sudah memiliki brand yang kuat. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diketahui yang banyak orang tidak tahu ternyata brand-brand besar tetap bertahan di tengah persaingan bisnis yang semakin sengit. Apa saja itu?
1. Tahan Terhadap Persaingan
Mengapa masih banyak pecinta gadget yang menyukai iPhone atau Samsung padahal ada banyak sekali smartphone dengan merek baru bermunculan? Hal tersebut dikarenakaniPhone dan Samsung adalah dua di antara brand yang paling dipercaya oleh kebanyakan orang.
Dengan membangun brand yang kuat, kita akan mendapatkan pelanggan yang loyal. Apapun yang terjadi, bisnis akan tetap berjalan seperti apa adanya tanpa harus khawatir ketika semakin banyak kompetitor karena kita telah memiliki pelanggan yang setia.
2. Menghindari Red Ocean and Price War
Pebisnis yang takut menaikkan harga adalah pebisnis yang masih ragu terhadap produknya sendiri. Tidak seperti brand yang sudah terkenal kualitasnya, meskipun harga jualnya dinaikkan, orang akan tetap rela membayar lebih karena mereka sudah memahami kualitas dari produk tersebut.
Jadi, brand itu erat sekali hubungannya dengan trust. Dengan membangun brand dengan baik, maka akan didapat pula trust dari pelanggan. Dengan demikian, tidak perlu takut jika pada suatu saat harus menaikkan harga jual.
3. Mempermudah Melakukan Diferensiasi Produk
Mengapa ada perusahaan besar yang mampu mengalahkan pesaingnya? Itu dikarenakan perusahaan besar tersebut melakukan diferensiasi produk. Ketika sudah ada trust dari pelanggan, maka bukan hanya menaikkan harga yang mereka lakukan. Menaikkan harga jual hanya untuk mendapatkan laba sementara. Akan tetapi, dengan membuat diferensiasi produk, maka perusahaan akan semakin menguasai pasar dan sekaligus membabat habis para pesaing
Pentingnya Brand Equity Dalam Marketing Management
Merek dengan multi-lokasi tidak beroperasi dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh organisasi terpusat. Ini mempengaruhi bagaimana manajer brand di perusahaan harus memikirkan ekuitas merek, kenapa? Karena, pemasar lokal andan memainkan peran besar dalam cara pelanggan memandang merek perusahaan anda. Di toko atau dealer lokal, affiliasi lokal inilah yang merupakan wajah merek dalam interaksi dengan pelanggan anda setiap hari.
Jika, franchise anda tidak mengerti poin nilai merek anda, mereka akan kesulitan untuk memodelkan interaksi pelanggan seperti apa. Untuk mendistribusikan merek, pemasar lokal sangat penting dalam menyangkut ekuitas merek.
Mengukur brand equity sangat pentung bagi setiap perusahaan, terkhusus untuk mendistribusikan brand. Mengembangkan perangkat metrik untuk memahami apakan anda membangun ekuitas dapat mengungkap informasi penting tentang bagaimana pemasaran merek anda, pemasaran lokal dan pengalaman didalam toko mempengaruhi persepsi pelanggan.
Hal ini tidaklah semudah mengukur kinerja yang lain. Namun, hal ini akan menyajikan data yang lengkap dan terukur.
Cara Mengukur Brand Equity
Tanpa memahami brand equity saat ini, organisasi bisa kesulitan dalam mensetting metrik dan variabel yang akan digunakan. Ada 6 faktor yang memungkinkan pemahaman komprehensif tentang ekuitas merek terdistribusi, yang kami jabarkan dalam artikel ini.
Pengetahuan konsumen tentang produk dan layanan anda adalah bagian penting dalam brand equity. Tapi lebih baik lagi pelanggan tidak bisa menghindari memikirkan merek anda. Indikator utama kesadaran konsumen tentang perusahaan adalah “berbagi percakapan tentang merek anda pada komunitas mereka”, atau banyaknya jumlah merek produk atau jasa anda diperbincangkan setiap hari.
Mengukur kesadaran merek diantara target pelanggan anda dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Beberapa metodologi yang dapat anda digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran pelanggan, meliputi:
- Survei
- Pengunjung web anda
- Volume pencarian brand dan produk anda
- Review atau ulasan di sosial media
Preferensi konsumen adalah faktor terkuat dalam keputusan pembelian. Ini alasan pelanggan memutuskan mencari dan menghabiskan uang untuk menemukan produk dan jasa yang mereka sukai. Aspek ini dapat diukur pada kelompok, data penjualan dan survei, termasuk:
- Relevansi merek
- Aksesibilitas (mudah ditemukan)
- Hubungan Emosional
- Nilai Merek
Metrik keuangan seputar ekuitas merek terkait langsung dengan kinerja penjualan. Jika faktor ini berhubungan ke nilai keuangan brand anda, akan berbanding lurus dengan pendapatan perusahaan. Cara mengukur variabel ini dapat dilakukan dengan cara:
- Harga premium diatas persaingan
- Rata-rata nilai transaksi
- Customer Lifetime Value
- Tingkat pertumbuhan yang bekelanjutan
Output adalah aktivitas pemasaran yang terukur. Aktivitas lokal berdampak pada ekuitas merek. Ada 3 cara untuk menentukan bagaimana aktivitas pemasaran dapat diterjemahkan kedalam output:
- Kampanye pemasaran lokal dan pemanfaatan aset
- Penjualan produk yang dipromosikan
- Adopsi program loyalitas pelanggan
Perwakilan lokal brand anda semua memiliki pengaruh terhadap metrik ekuitas merek. Periklanan lokal yang mereka lakukan di toko, pengalaman pelanggan membentuk kesadaran, preferensi dan kebiasaan berbelanja.
Faktor ini mempengaruhi kesuksesan mereka, dealer yang tidak suka dengan merek anda cenderung akan kesulitan untuk menjual produk anda.
Outlet lokal anda secara langsung bertanggung jawab atas cara pelanggan merasakan merek tersebut. Dengan memantau sentimen pemasar lokal, selanjutnya anda bisa memahami apakah ekuitas merek anda meningkat atau menurun. Hal ini dapat diukur dengan cara:
- Survei
- Tingkat penyebaran kampanye
Brand equity kompetitor anda secara langsung mempengaruhi tren brand equity perusahaan anda. Jika kompetitor menggandakan kampanye iklan mereka, pelanggan akan melihat produk mereka lebih banyak dibandingkan produk anda.
Metrik kompetitif bisa mengungkap area dimana kompetitor anda tidak memberikan nilai ke konsumen, seperti produk yang kurang, pengalaman konsumen yang buruk, atau harga. Dan ini akan mengungkap taktik dan kampanye iklan apa yang akan diluncurkan berdasarkan konsumen. Metrik ini terdiri dari, tetapi tidak hanya terbatas pada hal dibawah ini saja:
- Tingkat akuisisi pelanggan
- Saham
- Tingkat penjualan
- ROI channel distribusi
- Meningkatkan harga jual, diskon, atau promo lainnya
Referensi :
- https://www.feedough.com/brand-equity/
- http://www.mpssoft.co.id/blog/marketing/6-cara-mengukur-ekuitas-merek-produk-anda/
Related Posts