Contoh Rincian Modal Usaha Makanan Ringan Sederhana
Contoh Rincian Modal Usaha Makanan Ringan Untuk Anda
Bisnis makanan ringan menjadi suatu peluang usaha yang bisa dipasarkan secara online maupun offline. Hal ini dikarenakan makanan yang dijual berupa makanan ringan dengan kemasan serta awet dalam beberapa bulan lamanya. Bisnis ini tengah populer dari dulu sampai sekarang, sehingga Anda bisa memulainya pula dengan sangat mudah. Berikut merupakan rincian modal usaha makanan ringan yang bisa Anda lakukan, di bawah ini.
Contoh Rincian Modal Usaha Makanan Ringan Secara Lengkap
Apabila Anda ingin mendirikan usaha makanan ringan, pastikan Anda sudah mempersiapkan modal awal untuk membeli peralatan serta produknya sendiri. Saat ini, ada banyak sekali makanan ringan yang menjadi favorit di kalangan masyarakat seperti, kripik singkong, makaroni bantet, kripik tempe, jamur crispi, dan masih banyak lagi.
Anda bisa melakukan penjualan secara offline dengan membuka toko sendiri di rumah dan mempersiapkan beberapa peralatan dukungan. Selain itu, Anda bisa sambil memasarkannya secara online, melalui marketplace dan aplikasi khusus untuk berjualan online. Dengan begitu, potensi konsumen yang akan membeli menjadi semakin luas dan produk makanan ringan yang Anda jual bisa lebih mudah dikenal oleh banyak orang.
Untuk memulai usaha makanan ringan ini, Anda tidak perlu mengeluarkan modal begitu besar. Di bawah ini merupakan rincian modal usaha makanan ringan yang bisa Anda persiapkan, yaitu sebagai berikut.
1. Biaya Investasi
Biaya investasi merupakan pengeluaran yang perlu Anda persiapkan untuk membeli etalase, alat press sealer dan peralatan lainnya. Untuk lebih jelasnya terkait biaya investasi, Anda bisa melihat rinciannya seperti berikut.
- Pembelian Etalase Toko Rp.2.000.000
- Pembelian Alat press sealer Rp.200.000
- Peralatan lainnya Rp.800.000
- TOTAL Rp.3.000.000
2. Biaya Operasional
Biaya operasional ini merupakan pembiayaan di dalam suatu bisnis dengan penghitungan periode selama 1 bulan. Jadi, bisa saja setiap bulannya akan berbeda tergantung kepada penjualan yang telah dilakukan. Berikut merupakan rincian biaya operasional yang bisa Anda ketahui.
- Belanja jenis makanan ringan Rp.3.500.000
- Belanja plastik untuk bungkus Rp.500.000
- Upah pegawai perbulan Rp.1.000.000
- Sewa lokasi usaha perbulan Rp.600.000
- Biaya kebersihan dan listrik perbulan Rp.300.000
- Biaya Wifi (Jika ingin berrjualan online) Rp.150.000
- Biaya lain-lain Rp.300.000
- TOTAL Rp. 6.350.000 perbulan
3. Omzet Perbulan
Apabila satu bungkus makanan ringan ini dijual dengan harga Rp.5000 dan Anda bisa menjual 100 produk makanan ringan setiap harinya (Total penjualan secara offline dan online), maka omzet harian yang akan Anda dapatkan adalah sebesar Rp.500.000.
Sementara untuk omzet satu bulannya adalah sekitar Rp.15.000.000. Tentu saja penghasilan tersebut masih dikurangi dengan biaya operasional perbulan, sehingga penghasilan bersihnya adalah sekitar Rp.8.650.000.
Dilihat dari penghasilan bersih setiap bulan yang akan Anda dapatkan, tentu saja Anda sudah bisa mengembalikan modal awal usaha. Hal ini membuktikan bahwa bisnis makanan ringan cukup menjanjikan dan akan semakin besar omzet yang didapatkan, ketika produk yang dijual semakin dikenal dan disukai oleh semua orang.
Baca Juga : Contoh Proposal Usaha Makanan Ringan Menarik
Itulah contoh rincian modal usaha makanan ringan yang bisa Anda ketahui dan dijadikan referensi untuk memulai bisnis makanan ringan sendiri. Dalam memulai bisnis ini, pastikan Anda tidak pernah menyerah dan selalu menciptakan produk inovatif sesuai dengan keinginan konsumen masa kini. Sebab, semakin unik produk makanan ringan yang Anda jual, maka semakin banyak pula konsumen yang akan datang menemui toko Anda. Jangan lupa untuk selalu memberikan pelayanan terbaik agar banyak orang yang menjadi langganan Anda nanti.
Penulis : Yulianti Dewi