Margin of Safety Formula Saham dari Benjamin Graham
Margin of Safety Formula dari Benjamin Graham Konsep Investasi yang Harus Kamu Tahu
Mungkin kamu memiliki berbagai pertanyaan tentang margin of safety, artikel ini akan membahas tentang margin of safety, semoga menjawab pertanyaan kamu.
Margin of safety diperkenalkan oleh Benjamin Graham dan Daavid Dodd dalam bukunya The Security Analisis (1934), margin of safety Formula dari Benjamin Graham sangat dibutuhkan oleh perusahaan dan juga para investor.
Diterjemahkan secara sederhana margin of safety adalah batas keamanan. Maksudnya adalah selisih antara penjualan yang dianggarkan dengan penjualan titik impas. Dalam pandangan untung-rugi, batas keamanan adalah sampai seberapa mampu perusahaan menjalani kegiatan usaha hingga usaha itu merugi. Sedangkan batas keamanan menurut Benjamin Graham merupakan perbedaan nilai instrinsik suatu saham dengan harga saham saat ini.
Dilansir dari web my accounting course The margin of safety formula is calculated by subtrcating the break-even sales from the budgeted or projected sales.
"Margin of safety= Actual sales - brak even point"
Rumus diatas menunjukan jumlah total penjualan diatas titik impas, berikut rumus margin of safety dalam bentuk persentase.
Misalnya suatu saham saat ini dijual dengan harga Rp.900, sedangkan nilai instrinsik saham tersebut adalah Rp. 1000, maka margin of safety saham tersebut adalah sebesar Rp.100 atau 10%.
Semakin tinggi margin of safety, maka akan semakin rendah resiko yang akan diterima pada saat berinvestasi. Sedangkan semakin rendah margin of safetynya, maka akaan semakin tinggi resikonya.
Nilai margin of safety ditentukan oleh kondisi setiap saham, tidak ada batas harus berapa nilainya. Namun setiap nilai margin of safety memiliki resiko yang berbeda. Misalnya, nilai marginnya sangat kecil maka resikonya harga akan turun. Sedangkan jika marginnya sangat besar maka kita akan kesulitan mendapatkan sahamnya, karena banyak sekali investor yang menginginkannya.
Batas keamanan ini yang menjadi panduan dasar investasi dari metode Graham. Sebelum menghitung apakah harga saham sekarang masih ada batas keamanannya atau melampaui batas keamanan, terlebih dahulu kamu harus menetapkan nilai harga wajar saham, setelah tahu harga wajar suatu saham, maka kita bisa menghitung batas amannya.
Titik Impas (Break Event Point)
Titik impas atau break event-point(BEP) adalah jumlah pendapatan sama dengan jumlah biaya, maksudnya perusahaan tidak memiliki laba sama sekali atau laba sama dengan nol.
Berikut persamaan untuk menghitung titik impas dalam penjualan (unit), dapat menggunakan persamaan berikut.
BEP : titik impas dalam unit
FC : jumlah biaya tetap (fixed cost)
P : harga jual per unit (price)
VC : biaya variabel per unit (variabel cost)
Contohnya:
Fixed cost suatu usaha pakaian= Rp. 300.000
Variabel cost= Rp. 30.000/ unit
Harga jual= Rp. 60.000
BEP = 10 Unit berasal dari Rp 300.000 - (Rp 60.000 - Rp 30.000)
Maksudnya perusahaan harus menjual pakaian sebanyak 10 unit agar terjadi break even point. Sehingga pada penjualan ke 11 toko pakaian tersebut mengalami keuntungan.
Berikut rumus untuk menghitung titik impas dalam moneter (rupiah).
BEP (rupiah)= titik impas dalam rupiah
FC= jumlah biaya tetap
1= konstanta
VC= biaya variabel per unit
P= harga jual per unit
Contohnya:
Total fixed cost= Rp. 300.000
Harga jual/unit= Rp. 60.000
Variabel cost= Rp. 30.000
Model awal Benjamin Graham formula nilai Intrinsik saham
Dalam bukunya the intelligent Investor, berikut formula untuk menghitung nilai instrinsik sebuah saham.
V* = EPS
V = nilai intrinsik sebuah saham
EPS= Earnings Per Share (laba bersih per saham), dari laporan tahunan atau dua belas bulan terakhir
8.5 = Basis P/E yang dianggap normal untuk perusahaan
g = persentase ekspektasi pertumbuhan dalam 7 hingga 10 kedepan
Namun pada tahun 1974 formula diatas terdapat revisi, berikut formula revisinya.
V = nilai intrinsik sebuah saham
EPS= Earnings Per Share (laba bersih per saham), dari laopran tahunan atau dua belas bulan terakhir
8.5 = Basis P/E yang dianggap normal untuk perusahaan
g =persentase ekspektasi pertumbuhan 7 hingga 10 kedepan
4,4 = rata-rata suku bungan dari obligasi perusahaan tingkat tinggi
Y = suku bunga obligasi korporat kelas AAA
Formula 4,4 dan Y dapat disesuaikan dengan kondisi dalam perusahaan atau negara.
Berikut penyesuain paramternya.
g - jika lebih dari 15% maka g kita anggap 15%, agar lebih konservatif.
4.4 - diubah menggunakan suku bunga BI Repo Rate, September 2020 nilainya 4,00%.
Y - sekitar 16,54% dibulatkan menjadi 17% agar llbih konservatif
Setelah valuasi selanjutnya untuk mengetahui harga saham murah ataukah mahal gunakan rumus dibawah ini:
Berikut contoh valuasi saham PT unilever, pada tahun 2019 didapatkan data berikut:
EPS - 194,04 dibulatkan jadi 194
g - 15%
4.4 - diubah jadi 4,00%
Y - 12
Harga saham UNVR (Unilever) pada 30 Desember 2019 sebesar 4.373 per lembar saham, maka menurut rasio V/P= 2.490/ 4.373= 0, 569. Hasil berada dibawah angka satu maka terlalu mahal.
Itu tadi pemaparan tentang margin of safety formula dari Benjamin Graham konsep investasi yang harus kamu tahu, semoga bermanfaat.
Penulis : Leli F.