Rincian Modal Usaha Fotocopy Alat Tulis yang Efektif dan Efisien
Rincian modal usaha fotocopy dan alat tulis yang efektif merupakan hal yang paling dicari. Apalagi bisnis tersebut adalah bisnis yang tidak akan mati. Apalagi kini bidang pemerintahan dan pendidikan selalu berkaitan erat dengan usaha yang satu ini.
Dari hal tersebut itulah semakin banyak ditemukan bisnis-bisnis yang berfokus pada fotocopy dan juga alat tulis. Bahkan bisnis ini akan berkembang pesat apabila didirikan di tempat yang strategis, seperti di sekitar kampus dengan target pasar yang sangat banyak.
Karena seperti yang diketahui bersama bahwa dunia perkuliahan tidak akan bisa terpisah dengan fotocopy dan alat tulis. Sederhananya, berapa orang atau berapa mahasiswa yang melakukan print tugas mereka dengan printer sendiri? Ada tapi mesti lebih banyak yang pakai jasa foto copy.
Untuk membuka usaha fotocopy dan alat tulis, terdapat beberapa hal yang penting sekali untuk diperhatikan dan dilakukan. Di antara hal-hal tersebut adalah:
1. Mempersiapkan Modal Tetap
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah menyiapkan modal tetap. Hal inilah yang akan digunakan dalam membeli dan juga menyediakan barang yang bersifat besar dan memiliki tujuan jangka panjang. Modal tetap ini akan digunakan hanya pada awal memulai usaha. Perlengkapan yang termasuk ke dalam modal tetap adalah:
- Pembelian atau penyewaan mesin fotocopy
- Penyewaan tempat usaha
- Pembelian mesin laminating
- Etalase atau rak untuk menyimpan barang
- Pembelian untuk alat penjilidan
- Pembelian untuk alat pemotong kertas
2. Melakukan Persiapan untuk Modal Operasional
Langkah kedua yang harus dilakukan adalah menyiapkan biaya operasional. Modal operasional adalah sebuah modal yang harus dikeluarkan dalam jangka waktu yang berkala. Bisa dikeluarkan dalam waktu bulanan ataupun saat persediaan sudah menipis dan hampir habis.
Pembagian jenis modal ini terbagi ke dalam biaya perlengkapan, biaya persediaan, dan biaya operasional. Di antara rincian biaya persediaan adalah:
- Pembelian toner/tinta untuk fotocopy
- Pembelian kertas dan plastik untuk fotocopy
- Pembelian kertas untuk cetak foto
- Pembelian alat-alat tulis (pensil, buku, bolpoin, stapler, penggaris, penghapus, sampul buku, dan lainnya)
Di lain hal, untuk biaya operasionalny adalah diperuntukkan bagi gaji pegawai, pembayaran listrik, perawatan pada mesin, dan biaya yang lainnya.
Estimasi Rincian Modal Usaha Fotocopy dan Alat Tulis yang Efektif
Di bawah ini merupakan estimasi dari rincian modal usaha fotocopy yang dapat dijadikan sebagai referensi.
- Mesin Fotocopy = Rp 25 juta hingga Rp 40 juta tergantung jenis dan kualitasnya
- Sewa tempat usaha selama 1 tahun = Rp 15 juta hingga Rp 25 juta tergantung lokasinya
- Persediaan Alat Tulis Kantor = Rp 4 juta
- Alat pemotong kertas dan penjilidan = Rp 1,5 juta
- Satu set meja dan kursi = Rp 1 juta
- Komputer = Rp 5 juta
- Mesin printer = Rp 800 ribu
- Etalase atau rak simpan = Rp 2 juta
- Mesin laminating = Rp 1,5 juta Persediaan kertas dan tinta untuk fotocopy = Rp 2 juta
- Biaya promosi = Rp 500 ribu.
Dari data estimasi tersebut dapat dilihat bahwa biaya yang harus disiapkan adalah sekitar Rp 60 sampai dengan Rp 80 juta. Tidak hanya itu, Anda juga perlu menyisihkan untuk estimasi bulanan dengan rincian:
- Pembelian kertas fotocopy dan tinta = Rp 1,7 juta
- Bayar listrik = Rp 600 ribu (per bulan)
- Estimasi biaya bulanan = Rp 3,8 juta
- Estimasi biaya harian = Rp 3,8 juta : 30 = Rp 127 ribu.
Itulah rincian modal usaha fotocopy dan alat tulis yang dapat dijadikan sebagai referensi. Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah tempat yang strategis. Sebab, dengan memilih tempat yang strategis, maka peluang usaha akan semakin banyak dan keuntungan yang didapat pun tak kalah banyaknya.
Penulis : Melia F.