Inilah Rincian Modal Usaha Ayam Bakar
Inilah Rincian Modal Usaha Ayam Bakar
Masyarakat dari semua kalangan amat menyukai lauk ayam dalam keseharian menu mereka sehingga berjualan ayam bakar akan menjadi pilihan favorit usaha kuliner. Proses memasaknya yang relatif mudah dengan kekuatan racikan bumbu yang sederhana juga menjadi potensi bisnis.
Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan sebagai modal usaha ayam bakar?
Modal Usaha Ayam Bakar dan Hal Pentingnya
1. Resep yang pas
Ada banyak variasi resep nusantara yang bisa diadopsi. Bumbu yang kuat dipadu keseimbangan rasa asin, manis dan gurih disesuaikan dengan selera lokal. Temukan paduan rasa yang paling bisa diterima pelanggan lokal.
Setiap resep olahan ayam bakar pada dasarnya memiliko komposisi bumbu halus dan bumbu kasar yang mirip, tergantung “identitas” rasa yang hendak kita pilih. Resep dasar ayam bakar versi sederhana adalah seperti berikut ini.
A. Racikan bahan dan bumbu ayam bakar sederhana
Bahan :
1 kg ayan, potong sesuai selera
Bumbu halus:
• 5 siung bawang putih
• 8 siung bawang merah
• 6 butir kemiri goreng
• 3 cm kunyit
• 1 sdm ketumbar bubuk
• 1 ruas lengkuas
Bumbu kasar:
• 5 lbr daun salam
• 1 sdm gula merah
• 2 sdm air asam jawa
• kecap manis sesuai sel
• Gula, garam, merica, kaldu bubuk secukupnya.
Bahan lalapan:
• Timun
• Daun selada
• Tomat
B. Cara memasak ayam bakar sederhana:
• Cuci bersih potongan ayam lalu ungkep ayam dalam bumbu halus dan bumbu lainnya dalam api sedang sampai daging menjadi empuk, airnya menjadi kering. Setelah siap, tiriskan ayam dan ditaruh dalam wadah transparan agar bisa dilihat calon pembeli. Daging ayam sudah bisa dibakar sesuai pesanan.
• Dalam proses bakar, ayam dioles dengan sisa bumbu ungkep, dioles kevap manis secukupnya dibolak balik sampai merata. Setelah kulitnya berwarna kecoklatan, ayam bakar siap disantap. Sajikan dengan lalapan.
2. Ciri khas
Bagaimana ayam bakar Anda akan dikenal konsumen? Citra macam apa yang hendak ditanamkan ke benak calon pembeli dan pelanggan. Tentukan nama produk, konsepnya disesuaikan dengan lifestyle pelanggan. Misalnya apakah ayam bakar dicitrakan sebagai masakan rumahan yang, menu makanan murah meriah pinggir jalan, atau menu unik di tempat yang keren.
3. Lokasi
Mau menjalankan usaha di warung, restoran, kaki lima, atau di rumah? Mau berjualan sepenuhnya offline atau dengan media sosial? Atau malah sepenuhnya berjualan online dengan konsep cloud kitchen? Berjualan dengan konsep cloud kitchen hanya membutuhkan lokasi dapur untuk memasak dan melakukan pengiriman.
Sedangkan proses pemesanan cukup dengan aplikasi Grab food atau Go food atau media sosial lainnya. Lokasi ini menentukan daya beli dan harga jual, juga akses pelanggan ke lokasi. Berjualan online meniadakan batasan jarak dan lokasi sehingga konsumen lebih leluasa memesan ayam bakar.
4. Promosi
Kini memasarkan produk lewat aplikasi lesan antar atau melalui media sosial adalah cara promosi yang paling besar kekuatannya menjangkau calon konsumen. pemasaran. Apakah usaha mandiri, franchise. Lewat mukut ke mukut, selebaran, media sosial,
Promosi dengan cara ini membutuhkan kekuatan gambar dan narasi. Selain juga penawaran harga dan diskon yang menarik. Tentunya pada akhirnya cita rasa akan menarik segmen konsumen loyal.
5. Harga
Rencana produksi – bahan baku, proses masak, penyajian, pengemasan, kapasitas produksi, balik modal == harga optimal == laba
Harga ayam bakar ditentukan oleh Anda sebagai pengusaha dengan mempeetimbangkan beberapa hal. Pertama, mengamati harga yang dipasarkan di sekitar lokasi kuliner kita atau resto online yang menyajikan menu serupa. Keuntungan harga yang kompetitif dengan kualitas rasa jagoan akan menarik calon pembeli.
Pada dasarnya kita bisa menghitung harga jual menurut kalkulasi harga modal ditambah markup pricing yang dikehendaki.
Harga jual = Bahan baku modal +
(Bahan baku modal x Modal)
Maksudnya, berapa persentasi keuntungan yang hendak diraih. Jadi misalnya harga modal adalah Rp.40.000, markup yang hendak ditambahkan adalah 25%. Perhitungannya menjadi demikian:
Harga jual = Rp.40.000+(Rp.40.000x25%l
Harga jual= Rp.50.000
Perkiraan bahan baku modal dapat dibagi menjadi modal peralatan dan biaya operasional. Ilustrasi bahan baku modal mendirikan warung kaki lima :
Modal peralatan
Alat bakar ayam: Rp.1.000.000
Peralatan masak (kompor, panci, sodet, tabung gas, dll): Rp.2000.000
Peralatan untuk makan (piring, sendok, garpu, gelas, dll): Rp.1.000.000
Meja, kursi: Rp.2.000.000
Tenda: Rp.2.000.000
Total modal: Rp.8.000.000
Dengan perkiraan kasar depresiasi 5 tahun, biaya Rp.8.000.000 : 5 tahun : 30 hari = Rp.53.333 kita bulatkan saja menjadi Rp.54.000.
Biaya operasional
Biaya operasional Satuan Harga satuan Hari Jumlah
Ayam 30 kg Rp.50.000 30 Rp.45.000.000
Beras 15kg Rp.10.000 30 Rp. 4.500.000
Bumbu, lalapan Rp.100.000 30 Rp. 3.000.000
Kecap, gula, arang, dll Rp.200.000 30 Rp. 6.000.000
Listrik Rp.100.000
Uang keamanan dan kebersihan Rp.200.000
Sewa tempat Rp.3.000.000
Gaji pegawai 2 orang Rp.1000.000 Rp.2.000.000
Total Rp.63.800.000
Total biaya Rp.63.800.000 : 30 hari = Rp.2.126.000.
Di atas telah dihitung modal peralatan secara kasar dalam seharinya adalah Rp.54.000. Jadi total biaya harian usaha ayam bakar ini adalah Rp.2.127.000 + Rp.54.000 = Rp. 2.181.000. Maka harga modal 1 porsi ayam bakar kita adalah Rp.2.181.000. Setiap harinya penjualam ayam bakar harus melampaui angka impas (Break Even Point) ini baru bisa mulai mendapat keuntungan.
6. Tim kerja
Pengusaha ayam bakar memiliki tim kerja baik tim tetap ataupun pekerja lepas. Manajemen pembagian kerja mulai dari persiapan bahan masakan, pengolahan makanan pada saat jam operasional warung, sampai proses merapikan dan packing paska jualan. Manajemen keuangan juga harus jelas supaya arus kas jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
Kamu juga bisa megetahui rincian modal usaha lainnya, tentunya pada artikel di bawah ini.
baca juga:
1. rincian modal usaha angkringan
2. rincian modal usaha bakso dan mie ayam
3. rincian modal usaha nasi uduk
Itulah informasi perihal rincian modal usaha ayam bakar, semoga bisa bermanfaat dan membantu tentunya.
Penulis: Lina