Resiko Usaha Beras: 5 Hal Penting Yang Harus Anda Pahami Sebelum Memulai
Sunday, November 6, 2022
Resiko Usaha Beras: 5 Hal Penting Yang Harus Anda Pahami Sebelum Memulai
Semua usaha tentu tidak pernah lepas dari resiko yang mungkin saja terjadi dalam perjalanannya. Demikian juga dengan resiko usaha beras yang harus dipahami dengan cermat sebelum memulainya.
Karena usaha beras ini mempunyai banyak resiko yang dapat mengakibatkan kegagalan dari sebuah bisnis. Dapat dikatakan bahwa kerugian yang mungkin ditimbulkan dalam bisnis ini cukup besar ketika pengelolaannya tidak tepat.
5 Resiko Usaha Beras Yang Wajib Anda Pahami
Ketika hendak memulai sebuah usaha, alangkah baiknya kalau memahami terlebih dahulu segala hal yang mungkin terjadi. Termasuk resiko usaha beras ketika tertarik untuk berkecimpung di dunia bahan pokok ini.
Peluangnya memang cukup besar, karena beras merupakan makanan pokok orang Indonesia. Sehingga permintaan pasar tidak akan pernah sepi setiap hari, sebab semua orang perlu makan. Namun demikian dengan memahami resiko yang terjadi maka dapat meminimalisir kerugian yang mungkin akan dialami.
1. Belum Menguasai Target Pasar
Salah satu resiko yang sering dialami para pengusaha beras pemula adalah belum memahami target pasar. Padahal target pasar ini adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingginya penjualan yang akan didapatkan.
Misalnya berjualan beras di kawasan perkantoran, tentu saja ini merupakan target pasar yang tidak tepat. Karena efeknya nanti akan menurunkan daya beli yang akan didapatkan sehingga target penjualan tidak tercapai.
Namun berjualan beras di kawasan yang padat penduduk dengan diimbangi banyaknya rumah makan tentunya lebih baik. karena peluang masyarakat yang membeli beras dapat meningkat sehingga resiko usaha beras dapat ditekan.
Alangkah baiknya sebelum membuka usaha melakukan survey lingkungan terhadap lokasi yang diinginkan. Sehingga dapat memahami dengan baik distribusi beras secara tepat sasaran.
Saat penjual sudah memahami target pasar dengan cermat dan tepat maka akan meminimalisir resiko beras tidak laku. Sehingga keuntungan yang diharapkan dapat dicapai dengan mudah sesuai dengan ekspektasi usaha.
2. Tidak Mempunyai Akses Dengan Supplier
Agar dapat menjual beras dengan harga yang terjangkau, maka penjual harus mempunyai akses dengan supplier. Karen harga kulakan dari supplier besar biasanya jauh lebih murah sehingga dapat menjual beras dengan harga yang bersaing di pasaran.
Selisih harga yang cukup tinggi ini akan mempengaruhi keuntungan yang akan didapatkan. Selain itu juga dapat menarik pelanggan yang lebih banyak akibat harga yang ditetapkan jauh lebih murah. Para pengusaha warung makan dan restoran akan mempertimbangkan harga yang lebih murah ini.
Selisih harga akan mempengaruhi perkembangan usaha menjadi lebih cepat dari harapan. Resiko usaha beras yang tidak membeli dari supplier akan mengurangi keuntungan yang seharusnya didapatkan oleh pengusaha.
Harga yang sedikit lebih murah akan membuat pelanggan juga setia dengan berlangganan beras. Karena pembeli, terutama yang membuka warung makan tentunya akan selalu membandingkan harga dengan tempat lain untuk mendapatkan yang paling murah.
Agar mendapatkan harga yang senantiasa bersaing setiap waktu, maka cara terbaik adalah mencari supplier langsung. Terutama supplier besar yang menyediakan berbagai macam beras dengan harga yang menguntungkan.
3. Persaingan Usaha Beras yang Ketat
Saat memulai usaha beras maka sangat penting bagi pengusaha untuk memahami terlebih resiko usaha beras dengan melihat kompetitornya. Karena setiap pengusaha pastinya mempunyai produk unggulan masing-masing.
Selain harga yang bersaing produk unggulan ini jugalah yang menjadikan persaingan menjadi lebih ketat. Sehingga setiap pengusaha harus menentukan salah satu produk unggulan yang dapat menarik minat pembeli.
Kemudian menyediakan banyak jenis beras dengan harga yang berbeda-beda juga merupakan salah satu trik marketing. Untuk meningkatkan pembeli dan jumlah penjualan sehingga resiko usaha beras akibat sepi pembeli dapat dihindari.
Selagi ada peluang yang dapat diambil untuk menurunkan resiko persaingan jangan lupa diambil. Sehingga kerugian dapat ditekan dan keuntungan akan semakin meningkat dari hari ke hari.
4. Cermati Masa Kadaluarsa
Resiko usaha beras yang seringkali mendatangkan kerugian besar adalah mengenai masalah kualitas. Karena sebagai bahan makanan pokok, beras juga mempunyai masa kadaluarsanya sendiri.
Semakin lama umur beras maka akan semakin mendekati masa kadaluarsa. Dan semakin dekat masa kadaluarsa maka kualitas beras juga akan mengalami penurunan yang drastis.
Selain terlihat kusam atau menguning, saat dimasak rasanya juga tidak enak. Hal seperti ini tentunya akan mengakibatkan pembeli menjadi kapok dan tidak ingin membeli kembali di toko Anda.
Beras yang kualitasnya sudah menurun maka otomatis harganya juga turun. Alih-alih mendapatkan untung, bisa kembali ke harga pokok beli saja sudah tidak merugi.
Oleh karena itu alangkah baiknya kalau masih baru memulai tidak menyediakan stock yang banyak terlebih dahulu. Apalagi kalau pasarnya belum jelas, sehingga stok beras yang ada aman dan pasti langsung terjual.
Jangan sampai stok beras terlalu lama sampai masa kadaluarsa berakhir dan akhirnya beras sudah tidak lagi layak dikonsumsi. Hal ini tentunya mendatangkan kerugian yang cukup besar bagi pedagang beras, apalagi yang masih pemula.
Untuk menghindari resiko ini selain cara diatas juga jangan lupa untuk menjual stok beras dari yang paling lama terlebih dahulu. Kemudian kualitas beras juga turut menjadi faktor yang menentukan apakah stok beras tersebut awet atau tidak.
5. Cermati Ukuran dan Stok Beras
Masalah ini cukup penting namun seringkali dianggap sepele oleh pelaku usaha beras yang masih pemula dan baru merintis usaha. Biasanya mereka tidak peduli atau memang tidak mengerti untuk memperhatikan ukuran beras.
Saat supplier menawarkan beras, alangkah baiknya kalau memastikan bahwa beras tersebut memiliki berat yang sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan.
Dan jangan sampai lupa untuk memperhatikan ketersediaan beras dengan tepat agar stock tidak menumpuk dan berlebihan. Sehingga beras yang tersedia akan segera habis terjual.
Menambah pelanggan dengan memberikan servis antar dengan minimal pembelian tertentu juga dapat membantu menaikkan penjualan. Dan mengurangi resiko usaha beras akibat stock menumpuk.
Beras yang terlalu lama disimpan akan berubah warna, berbau apek, berkutu dan lain sebagainya. Sehingga menurunkan kualitas dari beras tersebut. Yang tentunya akan mengakibatkan beras tidak laku di pasaran.
Trik untuk mengatasi stok beras yang agak lama menumpuk adalah menawarkannya ke rumah-rumah makan. Dengan memberikan harga diskon, akan membuat beras yang menumpuk terjual sebelum masa kadaluarsa.
Meskipun keuntungan berkurang sedikit, namun paling tidak beras tersebut tidak akan merugi. Dan dapat digunakan sebagai modal untuk membeli beras yang baru. Demikian terus sehingga persediaan beras akan terus berputar dan tidak ada yang sampai kadaluarsa atau tidak layak jual.
Jangan sampai Anda melewatkan sejumlah informasi menarik lainnya berikut ini.
Baca juga:
Demikianlah beberapa resiko usaha beras yang dapat dijadikan catatan bagi Anda yang tertarik untuk memulai usaha ini. Dengan memahami semua resiko yang ditimbulkan, maka dapat menyiapkan langkah antisipasi dan solusi untuk mengatasi saat masalah menghampiri.
Penulis: Rina Milansi
Related Posts