Anti Gagal! Ikuti 5 Cara Memulai Usaha Budidaya Jangkrik
Tuesday, January 23, 2024
Anti Gagal! Ikuti 5 Cara Memulai Usaha Budidaya Jangkrik
Cara usaha budidaya jangkrik dapat dijalankan dengan relatif mudah, menjadikannya peluang usaha yang sangat menjanjikan. Jangkrik, yang berasal dari keluarga Gryllidae dan merupakan insekta atau serangga.
Jangkrik memiliki beberapa ciri-ciri dan karakteristik sebagai berikut:
- Jangkrik termasuk hewan herbivora.
- Di habitat alaminya, jangkrik cenderung mengkonsumsi daun-daunan muda, seperti rerumputan.
- Dalam konteks budidaya, jangkrik dapat diberi pakan berupa sayuran hijau yang memiliki kandungan air tinggi, seperti sawi, bayam, selada, mentimun, dan daun pepaya.
- Jangkrik memiliki kecenderungan menyukai lingkungan yang gelap.
Seiring dengan keberadaannya yang semakin dihargai sebagai sumber pakan, cara beternak jangkrik menjadi informasi yang populer di kalangan masyarakat. Usaha budidaya jangkrik tidak hanya bermanfaat sebagai peluang usaha, tetapi juga dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi pecinta hewan.
Meskipun demikian, untuk memahami langkah-langkah beternak jangkrik, sumber informasi yang akurat dan lengkap sangat diperlukan. Oleh karena itu, berikut ini adalah ulasan tentang cara memulai usaha budidaya jangkrik, simak selengkapnya disini.
Cara Memulai Usaha Budidaya Jangkrik
1. Pemilihan Lokasi yang Tepat
Langkah awal dalam cara usaha budidaya jangkrik adalah menentukan lokasi kandang yang optimal.
Jangkrik cenderung hidup di area tertentu sesuai dengan musim dan kondisi lingkungan.Seperti persawahan saat tanah kering atau udara panas menjelang musim hujan, jangkrik cenderung hidup.
Pemilihan lokasi kandang yang sesuai memainkan peran penting dalam kesuksesan usaha budidaya jangkrik. Sebaiknya, pilih lokasi kandang dengan suhu lingkungan yang mirip dengan habitat alami jangkrik.
Hindari lokasi yang ramai, seperti dekat pasar atau jalan raya, dan jauhkan dari kandang ayam.
Pastikan lokasi tidak terkena langsung sinar matahari. Keputusan ini berkontribusi pada hasil ternak optimal, memungkinkan beternak jangkrik sepanjang tahun.
2. Buat Kandang Jangkrik
Langkah berikutnya dalam cara usaha budidaya jangkrik adalah menyiapkan kandang secara teliti.
Pertama, pilihlah tempat yang kering dan tidak lembab untuk kandang jangkrik. Alas tanah yang kering dapat digunakan, dan pastikan untuk menghindari kelembaban.
Lantai atau alas yang ditinggikan akan melindungi kandang dari dampak lembab, terutama selama musim hujan. Kedua, buatlah tembok semi batako dengan tinggi 1.5 meter dan bagian atasnya menggunakan asbes.
Penggunaan asbes dipilih karena stabilitasnya terhadap suhu lingkungan dan kemampuannya untuk menjaga kehangatan, terutama saat musim hujan. Tinggi atap diatur 2.5 hingga 3.5 meter. Alternatifnya, dapat menggunakan kotak dengan ukuran panjang 1 meter, lebar 0.6 meter, dan tinggi 0.3 hingga 0.4 meter.
Pastikan untuk menutup celah kotak dengan lem agar jangkrik kecil tidak dapat keluar melalui celah tersebut. Sediakan bagian atas kotak yang bisa dibuka dan buat ventilasi bagian belakang dengan ukuran 50 x 7 cm, ditempatkan sekitar 10 cm dari bagian atas kotak.
Pastikan lubang ventilasi ditutup dengan kasa yang halus agar jangkrik tidak dapat melarikan diri.
Selanjutnya, berikan isolasi plastik sekitar 10 cm dari bagian atas di sekeliling sisi dalam kotak. Pasang kaki-kaki pada keempat sudut kotak dan isi mangkung dengan air atau cairan lainnya untuk mencegah hama, seperti semut, masuk ke dalam kandang.
3. Proses Pembibitan Jangkrik yang Baik
Langkah berikutnya dalam cara usaha budidaya jangkrik adalah tahap pembibitan. Proses ini melibatkan pemilihan bibit jangkrik yang kritis untuk kesuksesan beternak. Bibit yang ideal adalah jangkrik yang sehat dan berusia 10-20 hari.
Lebih baik memilih calon induk jangkrik yang berasal langsung dari alam, karena umumnya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan pada calon induk jangkrik yang baik melibatkan sungut yang panjang, anggota tubuh yang lengkap.
Kegesitan, dan bulu yang mengkilap. Sebaiknya hindari memilih jangkrik mengeluarkan cairan karena dapat menandakan adanya masalah kesehatan. Untuk membedakan jenis kelamin jangkrik, jantan dan betina dapat diidentifikasi dengan jumlah helai ekor.
Jangkrik jantan memiliki dua helai ekor, sementara jangkrik betina memiliki tiga helai ekor, di mana bagian tengahnya merupakan ovipositor. Mempersiapkan bibit jangkrik dengan cermat adalah langkah awal yang krusial dalam membentuk populasi jangkrik yang sehat dan produktif.
4. Tahap Mengembangbiakkan Jangkrik
Langkah selanjutnya dalam cara usaha budidaya jangkrik adalah tahap mengembangbiakkan mereka.
Proses ini dilakukan melalui perkawinan, dan untuk memastikan keberhasilan reproduksi. Penting untuk mengawinkan jangkrik di tempat yang berbeda dengan tempat pembesaran jangkrik utama.
Suasana tempat perkawinan sebaiknya menyerupai habitat alam asli jangkrik, dengan penambahan unsur seperti tanah liat atau dedaunan. Dalam mengawinkan jangkrik, perhatikan perbandingan antara jumlah induk betina dan jantan, yang disarankan sekitar 10 betina untuk setiap 2 jantan.
Persiapkan pasir atau tanah sebagai tempat untuk menempatkan telur. Telur yang diletakkan akan menetas dalam waktu 7-10 hari. Setelah lima hari sejak betina bertelur, penting untuk memisahkan telur dari induk untuk mencegah telur dimakan oleh jangkrik dewasa. Menerapkan langkah-langkah ini secara cermat akan membantu memastikan reproduksi jangkrik yang optimal.
5. Pakan Jangkrik
Cara memberikan pakan dalam usaha budidaya jangkrik memegang peranan penting dalam mempercepat proses panen dan pemanenan. Seiring dengan pertumbuhan jangkrik, pemilihan pakan yang tepat dapat mempengaruhi hasil akhir.
Berbagai jenis sayur-sayuran seperti daun ketela, wortel, gambas, daun katuk, bayam, kangkung, daun pisang muda, tebu yang dikupas kulitnya, daun kecipir. Buah pepaya muda, dan daun pepaya dapat dijadikan pilihan pakan yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan.
Pemberian sayuran dilakukan dengan pola tertentu, di mana pada hari ke-1 hingga ke-10 diberikan sebanyak 2 kali/hari. Hari ke-11 hingga ke-30 diberikan 1 kali setiap 2 hari, dan setelah fase pertumbuhan lebih dari 30 hari, pemberian pakan sayuran dihentikan.
Panen jangkrik biasanya dilakukan saat berusia 28-30 hari, namun dapat dipercepat menjadi 20-25 hari dengan memberikan pakan bergizi tinggi dan menjaga suhu kandang di bawah 30°C. Pakan yang direkomendasikan mencakup voer ayam 511 yang dihaluskan sebagai contoh pakan bergizi tinggi.
Untuk mengoptimalkan nutrisi, bergantilah jenis sayuran yang diberikan dan bisa menghemat dengan memberikan pakan organik atau sayuran dari kebun sendiri. Dengan memperhatikan aspek ini, Anda dapat memastikan kualitas pakan yang mendukung pertumbuhan optimal dan hasil panen yang memuaskan.
Simak informasi lainnya berikut ini.
Baca juga:
Demikian pembahasan cara memulai usaha budidaya jangkrik yang bisa Anda coba.
Usaha budidaya jangkrik ini dapat dijadikan sebagai sumber nutrisi untuk ikan, burung dan reptil.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat buat Anda yang saat ini sedang memulai usaha budidaya jangkrik, semoga berhasil.
Related Posts