Inilah Cara dan Contoh Pembukuan Penjualan
Sunday, February 4, 2024
Inilah Cara dan Contoh Pembukuan Penjualan
Pembukuan penjualan merupakan hal penting untuk mengatur arus keuangan, membuat laporan keuangan hingga mengatur berbagai keputusan mengenai penjualan. Arus keuangan perusahaan Anda akan menjadi lebih tertata, produktiv dan lebih mudah untuk dipantau dengan pembukuan penjualan.
Selain itu pembukuan penjualan juga dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan dan mengevaluasi strategi usaha yang tepat. Hanya saja, ternyata banyak sekali pengusaha yang tidak memperdulikan hal ini. Bahkan ada yang tidak tahu bentuk pembukuan penjualan. Maka, berikut di bawah ini penjelasan mengenai contoh pembukuan penjualan yang harus Anda pelajari.
Pedoman Pencatatan Pembukuan
Semua transaksi yang terjadi di bisnis Anda akan menjadi acuan dalam proses pembukuan, termasuk pembukuan penjualan. Maka sangat penting untuk menyimpan semua bukti transaksi keuangan. Seperti bukti transfer, kuitansi, bukti uang masuk, bukti kas keluar, memo, termasuk faktur pembelian barang.
Sebaiknya setelah ada transaksi segera dilakukan pencatatan. Sehingga tidak akan menemukan kasus menumpuknya pencatatan transaksi. Selain itu juga harus rapi dan terstruktur. Anda bisa menulisnya dengan tulis tangan maupun dengan komputer.
Cara dan Contoh Pembukuan Penjualan
1. Identifikasi bukti transaksi
Dalam pembukuan keuangan selalu diawali dengan melakukan identifikasi setiap transaksi, termasuk juga pembukuan penjualan. Setiap transaksi harus dianalisis untuk menentukan akun mana yang akan terpengaruh oleh bukti transaksi tersebut.
2. Masukkan transaksi
Setelah melakukan identifikasi transaksi, selanjutnya memasukkan transaksi ke dalam jurnal harian. Dimasukkan data akun dan nominal ke dalam jurnal tersebut. Memasukkan dengan nama akun transaksi sesuai dengan ketentuan perusahaan Anda.
3. Buku kas
Setelah Anda memasukkan semua transaksi ke dalam jurnal, selanjutnya membuat buku kas dan memasukkan semua kegiatan transaksi pengeluaran dan pemasukkan kas ke dalam buku kas. Hal ini untuk memudahkan Anda mengetahui progres perusahaan dan memantau arus kas lebih efisien.
4. Posting jurnal ke buku besar
Setelah Anda mencatat semua transaksi ke dalam jurnal harian. Selanjutnya memposting ke dalam buku besar sesuai dengan nama akunnya. Buku besar sendiri ada buku besar umum dan buku besar pembantu.
Sedangkan buku besar umum juga dibagi lagi yakni buku besar untuk aset dan kewajiban, kedua ada buku besar pengeluaran dan pendapatan. Pastikan bahwa sisi kredit dan debitnya harus seimbang.
5. Mencatat barang masuk dan keluar
Selain mencatat semua transaksi ke dalam jurnal, penting juga untuk melakukan pencatatan stok barang, barang masuk dan keluar. Hal ini akan membantu Anda dalam mengontrol jumlah barang dagang yang tersedia dan siap dijual. Sehingga Anda dengan mudah dapat menentukan kapan bisa dilakukan pembelian barang dagang.
6. Mencatat inventaris
Langkah dan contoh pembukuan penjualan selanjutnya adalah dengan mencatat semua inventaris perusahaan Anda. Hal ini berguna untuk mengawasi setiap aset perusahaan yang dimiliki. Selain itu juga dapat mengurangi risiko aset hilang, mudahnya proses pengecekan dan mutasi barang.
Pada catatan inventaris sertakan jenis, jumlah, tanggal pembelian dan asal usul barang. Dengan pencatatan ini akan memudahkan dalam pemeliharaan dan pengawasan barang invetaris.
7. Membuat laporan laba rugi
Pembukuan terakhir yang harus Anda lakukan adalah membuat laporan laba rugi. Laporan ini akan menunjukan dimana posisi perusahaan Anda. Apakah dalam keadaan untung ataukah rugi.
Simak informasi lainnya di bawah ini.
Baca juga:
Itulah langkah-langkah dan contoh pembukuan penjualan yang perlu Anda pelajari dan lakukan, agar kegiatan usaha Anda mudah terkontrol. Membuat pembukuan penjualan dengan langkah-langkah di atas akan memudahkan Anda dalam melakukan keputusan usaha.
Related Posts