Cara Budidaya Cacing Sutra Serta Apa Saja Keuntungannya?
Saturday, May 25, 2024
Cara Budidaya Cacing Sutra Serta Apa Saja Keuntungannya?
Cacing sutra adalah jenis cacing air tawar berwarna kemerahan. Walaupun terlihat geli, ternyata bisnis budidaya jenis hewan ini, memberikan keuntungan yang cukup banyak. Lantas, apa saja keuntungan budidaya cacing sutra tersebut?
Sebelumnya, perlu diketahui cacing sutra atau cacing rambut terdiri atas dua lapisan otot yang membujur dan melingkar sepanjang tubuhnya. Panjang cacing ini antara 10-300, dan saluran pencernaannya berupa celah kecil mulai dari mulut sampai anut.
7 Keuntungan Budidaya Cacing Sutra
Walaupun cacing ini biasanya hidup di got atau parit, dan sungai berair dangkal yang banyak mengandung bahan organik, namun terdapat beberapa keuntungan budidaya cacing sutra. Berikut pembahasannya.
1. Cara Budidaya yang Mudah
Keuntungan pertama, cara budidaya yang mudah. Anda dapat memasukan air dan lumpur ke dalam kolam terpal beserta dengan cacing sutra tersebut. Pemberian pakannya tidak harus diberikan setiap hari, bisa dua sampai dengan tiga hari sekali dan tidak membutuhkan air khusus.
2. Modal Usaha yang Sedikit
Dalam menjalankan usaha tentunya membutuhkan modal. Untuk budidaya cacing sutra sendiri tidak membutuhkan modal besar. Pebisnis budidaya ini dapat menggunakan kolam terpal atau plastik, sehingga dapat menghemat modal usaha.
3. Permintaan yang Tinggi
Sebelum mulai usaha tentunya perlu menganalisa pasar terlebih dahulu. Untuk cacing sutra sendiri memiliki permintaan yang tinggi karena kebutuhan pakan untuk ternak juga besar. Dalam sehari peternak ikan dapat membutuhkan cacing yang cukup besar.
4. Waktu Panen yang Cepat
Waktu panen budidaya cacing sutra tidak lama asalkan tetap melakukan perawatan kolam dan juga pemberian pakan yang tepat. Dengan begitu waktu yang dibutuhkan 50-60 hari sudah dapat di panen. Apabila panen pertama berhasil, maka selang 10 hari setelah panen tadi, Anda sudah bisa kembali panen lagi.
5. Pemanfaatan Limbah
Cacing sutra dapat digunakan untuk menguraikan limbah organik, seperti daun murbei yang menjadi pakan utamanya. Hal ini dapat membantu dalam pengelolaan limbah dan meminimalkan dampak lingkungan.
6. Dapat Dilakukan di Ruang Terbatas
Budidaya cacing sutra dapat dilakukan di ruang terbatas, atau tidak membutuhkan lahan yang luas. Dengan begitu, hal ini dapat memudahkan para peternak cacing sutra yang memiliki keterbatasan lahan.
7. Ramah Lingkungan
Proses budidaya cacing sutra ramah lingkungan, karena dapat mengkonsumsi limbah organik dan tidak memerlukan penggunaan pestisida atau bahan kimia berbahaya.
Cara Budidaya Cacing Sutra
Budidaya cacing sutra membutuhkan beberapa langkah penting di antaranya yaitu:
1. Menyiapkan Lahan dan Kolam
Cara pertama saat akan melakukan budidaya cacing sutra adalah dengan memakai kolam, nampang bertingkat, atau menggunakan bak. Namun, paling optimal yaitu menggunakan Terpal, karena kolam dengan terpal bisa menampung lebih banyak cacing dibandingkan media lain.
Akan tetapi, walaupun bisa menampung banyak, kolam terpal tidak membutuhkan lahan terlalu luas. Adapun langkah-langkah menyiapkan kolam cacing sutra berikut tipsnya.
- Tempat kolam terpal tidak perlu terlalu luas, sesuaikan dengan tempat yang ada di sekitar rumah.
- Apabila kolam sudah dipasang terpal, semprotlah menggunakan air.
- Biarkan kolam kering dengan menggunakan bantuan sinar matahari.
- Apabila sudah kering, berarti kolam sudah siap dipakai untuk membudidayakan cacing.
2. Pengisian Air
Untuk pengisian airnya sendiri, tidak boleh semarangan. Demi kelangsungan tumbuh kembang cacing, Anda harus memperhatikan kualitas air yang akan digunakan di kolam. Hal pertama yang perlu diingat yaitu air kolam harus memakai air bagus yang mengalir.
Sedangkan untuk parameter air meliputi suhu pada kisaran 24-27 derajat celcius dan ph antara 6-7. Dengan begitu, cacing bisa berkembang dengan baik di dalam kolam.
3. Media Cacing Sutra di Kolam
Langkah berikutnya, setelah memperhatikan jenis dan kualitas air adalah dengan menyiapkan media untuk cacing. Apabila media cacing tidak dibuat dengan benar, maka tumbuh kembang cacing menjadi tidak optimal.
Berikut beberapa cara untuk menyiapkan media cacing sutra di kolam.
- Siapkanlah lumur sawah yang telah disteril dari banyak sampah, supaya menghindari banyaknya bibit penyakit di lumpur.
- Setelah itu, masukkan lumpur sawah di dalam kolam. Sesuaikan dengan banyaknya lumpur dengan besar kolam, paling tidak ketinggiannya mencapai 10 cm.
- Selanjutnya, siapkan pupuk kandang di dalam bak. Sedangkan, untuk jumlahnya dapat dikira-kira, setidaknya 3 kg.
- Lalu, campur pupuk dengan nutrisi tambahan supaya lebih lembut. Nutrisi tersebut dapat dibeli di toko pertanian.
- Jika telah tercampur, masukkan ke kolam terpal yang telah diisi dengan lumpur.
- Lalu aliri kolam menggunakan air bersih sampai semua media cacing terkena air.
- Diamkan kolam sekitar 3 hari agar kualitas pupuk dan lumpur lebih baik untuk bibit cacing. Setelah 3 hari, kolam sudah siap diberi benih cacing sutra.
4. Penebaran Bibit
Langkah keempat adalah penebaran bibit cacing ke kolam. Sebelumnya, Anda perlu memastikan dulu bibit yang akan ditebar adalah bibit unggul. Untuk memperolehnya bisa membelinya di pihak pembibit atau pengepul cacing sutra yang sudah terkenal dan berpengalaman.
Dengan begitu, bibitnya lebih optimal dan terpercaya. Sedangkan cara-cara untuk penebaran bibit adalah sebagai berikut:
- Mematikan alat filter air di kolam.
- Lakukanlah aklimatisasi supaya cacing tidak stress begitu ditebar. Caranya dengan meletakkan plastik bibit cacing di permukaan air, lalu biarkan beberapa saat supaya cacing dapat menyesuaikan diri dengan suhu kolam. Setelah sudah 30 menit, Anda dapat membuka plastik bibit cacing dan buang airnya.
- Lakukan penimbangan berat cacing untuk mengetahui bobot cacing sutra. Setelah ditimbang, tebarlah bibit di kolam di kedalaman sekitar 1-2 cm. Apabila penebaran sudah dilakukan, Anda tidak perlu memberinya pakan, sebab cacing akan memperoleh makanan dari media cacing tadi yang sudah dibuat di kolam.
5. Langkah Perawatan
Hal penting yang harus dilakukan yaitu menjaga kenyamanan cacing supaya tidak stress. Caranya yaitu:
- Menjaga sistem resirkulasi air di kolam dengan memastikan kolam mengandung DO kurang lebih 1,61 ppm.
- Pastikan juga suhu airnya tetap di 24027 derajat celcius.
- Pastikan pula filter menyala selama 24 jam, kecuali saat memberi makan cacing.
- Menjaga cacing dari hama penyakit, dengan menambahkan suplemen organik untuk mencegah hama.
- Memberi pakan sebaiknya dilakukan satu minggu setelah cacing ditebar. Adapun pakan yang disarankan yaitu ampas tahu, sebab mengandung nutrisi berupa nutrisi dan karbohidrat yang baik untuk pertumbuhan cacing.
- Untuk memberi makan cacing, matikan dahulu filter kolam terlebih dahulu. Setelah itu, barulah tebar fermentasi ampas tahu yang sudah siap untuk pakan cacing.
- Apabila sudah memberi pakan sekitar 15 menit, Anda dapat menghidupkan kembali filternya.
6. Waktunya Panen
Langkah terakhir budidaya cacing sutra adalah panen. Saat panen bisa dilakukan sekitar 70 hari setelah cacing disebar di kolam. Setelah panen pertama, bisa memanen cacing setiap 2 minggu sekali.
Berikut adalah langkah-langkah panen cacing sutra.
- Pertama, pastikan dulu umur cacing berumur kurang lebih 70 hari.
- Sediakan kain warna gelap untuk menutup nampan. Kain harus ditutupkan rapat ke nampan.
- Tutup media dengan kain selama 6 jam
- Setelah itu, Anda dapat memanen cacing di nampan.
- Gunakan sendok dan jarring ikan berukuran kecil untuk mengambil cacing sutra.
- Setelah itu, Anda bisa memindahkannya ke wadah lain yang lebih besar.
Dapatkan informasi lainnya di bawah ini.
Baca juga:
Itulah beberapa keuntungan budidaya cacing sutra dan cara budidayanya. Bagaimana, tertarik menjadi peternak cacing sutra? Semoga informasi di atas dapat dijadikan panduan penting, jika Anda tertarik di bidang ini.
Related Posts